Rabu, 24 Oktober 2012

Lirik lagu Noah "Berartinya Dirimu"


Jika cinta berganti, datang dan pergi hingga kembali
Tapi hatiku mati, sekian lama kau khianati
Saat engkau bicara, berjuta kata engkau ucapkan
Aku kadang merasa cinta yang ada tak pernah nyata

Ku ingin engkau tahu berartinya dirimu
Ku tak inginkan kau ragu, aku kan bertahan dalam hidupmu

Jika engkau pergi hilang dariku
Meninggalkan mimpi dalam tidurku, bersamamu dan tanpamu

Ku ingin engkau tahu berartinya dirimu
Ku tak inginkan kau ragu, aku kan bertahan dalam hidupmu

Jika engkau pergi hilang dariku
Meninggalkan mimpi dalam tidurku, bersamamu dan tanpamu
Jika engkau pergi hilang dariku
Meninggalkan mimpi dalam tidurku, bersamamu dan tanpamu

Lirik lagu Noah "Separuh Aku"


Lirik lagu Noah "Separuh aku"
Dan terjadi lagi kisah lama yang terulang kembali
Kau terluka lagi dari cinta rumit yang kau jalani
Aku ingin kau merasa kamu mengerti aku mengerti kamu
Aku ingin kau sadari cintamu bukanlah dia
Dengar laraku, suara hati ini memanggil namamu
Karena separuh aku dirimu
Ku ada di sini, pahamilah kau tak pernah sendiri
Karena aku selalu di dekatmu saat engkau terjatuh
Aku ingin kau merasa kamu mengerti aku mengerti kamu
Aku ingin kau pahami cintamu bukanlah dia
Dengar laraku, suara hati ini memanggil namamu
Karena separuh aku dirimu
Dengar laraku, suara hati ini memanggil namamu
Karena separuh aku, menyentuh laramu
Semua lukamu telah menjadi milikku
Karena separuh aku dirimu

Kamis, 18 Oktober 2012

Naskah Drama 5 Orang Bertema Persahabatan

                                                                      SETIA KAWAN
Pemain :
Zahra (Cewek penakut)
Dewi (cewek pemberani dan tomboy serta jahil)
Aldi (Cowok keren, ketua osis. di sukai Dewi dan Mia)
Mia (Cewek pemarah yang egois, namun setia kawan)
Romi (Cowok jahil yang suka mengerjai Dewi. menyukai Dewi)
Bu Rita (ibu guru yang galak, atau killer. di benci semua murid)

Bagian 1

Hari itu hujan deras. Dewi dan Zahra berlari memasuki kelsa dengan pakaian basah kuyup. di kelas sudah terdapat Mia dan Aldi. mereka sedang berbicara sesuatu.

Dewi: (menepuk pundak Mia tiba-tiba) Hayoo! lagi apa?
Mia: (tersentak kaget) ugh! Dewi! gue hampir kena serangan jantung, nih! (menghela nafas berulang kali)
Dewi (tertawa) Ahahaha! sory sory, gue kan sengaja.. (mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah) Piss..!
Mia: (menggembungkan pipi) pas pis pas pis, jantungan tau!
Dewi: (tertawa)
Aldi: (tertawa kecil) Dewi, pagi-pagi udah bikin orang jantungan. (kembali tertawa) Ahahha
Romi: (tertawa) bukan Dewi itu mah kalau enggak jahil!
Dewi: biarin, itu kan ciri khas masing-masing! (menjulurkan lidah nya) wee..!
Aldi: (menggelengkan kepala) dasar anak itu, (menghampiri Mia) lo gapapa Mia?
Mia: (tersenyum) gapapa,biasa aja kali. dia kan cuma becanda.
Aldi: (tertawa) ooh..
Dewi: (berjalanmenghampiri Zahra yang serius membaca novel) Oi, lo ngapain?
Zahra: (masih membaca) gue lagi belajar.
Dewi: (takjub) beeuh..! pinter banget, lo? iri gue sama lo, Zahra!
Zahra: iya dong, emang kayak lo? nyontek aja kerjaan nya?
Dewi: (tertawa) hehehe kok tau?
Romi: (memasuki pembicaraan mereka) kok lo belajar Ra?
Zahra: kan ada Ulangan!
(Mia, Dewi dan Romi kaget)
Dewi: (kaget) serius, Ra?!
Zahara: yaelah, dua rius malahan.
Dewi: (kaku)
Aldi: (memasuki pembicaraan mereka) Dewi, emang lo gak tau?
Dewi: (menggeleng cepat)
Aldi: (tertawa kecil) Dewi.. Dewi.bukan Dewi namanya kalau belom belajar waktu ulangan.
Romi: (tertawa) iya!
Dewi: (berjalan ke kursinya, lalu mengambil buku cetak IPA nya) daripada kalian ngoment tentang gue yang gak jelas, mendingan kalian belajar, deh! bener gak Mia?
Mia: (mengangguk pelan) iyaaa
Dewi: tuh kan, Mia aja ngangguk!
Romi: (menahan tawa) tapi ngangguk nya gak tulus?
Dewi: (kesal) ya ya ya, Whatever!
(terdengar pengumuman dari kepala sekolah, Aldi di suruh mengumpulkan selembaran tugas OSIS)
Aldi: (kaget) Waduh, gue di panggil! gue duluan yah.! (berlari keluar kelas)
Semuanya: iya
Romi: (duduk, mendesah) huh! enak ya, jadi Aldi! udah ganteng, pinter, ketu osis lagi! nah gue ini?
Dewi: (tertawa kecil) sabar aja ya, cobaan hidup.
(semuanya tertawa)
Romi: huuh!
(terlihat Aldi memasuki kelas)
Aldi: (menghela nafas) capeek!
Mia: lo kok kayak abis di kejer anjing, sih?
Zahra: lo kenapa, Al?
Aldi: (menghela nafas) gapapa, gue kira udah bel. jadi gue buru-buru. apalagi nanti ulangan kan?
Romi: kan ulanganya masih lama om...?
(TRIINGGG! BEL TANDA MASUK BERBUNYI. MURID-MURID BERHAMBURAN MEMASUKI KEAS DAN DUDUK DI BANGKUNYA MASING-MASING)
Aldi: (mengejek) see? udah masuk, kan?
Romi: Ya ya ya!
(Bu Rita memasuki kelas. dalam sekejap seisi kelas menjadi hening)
Bu Rita: Pagi semua?
semua: PAGI BUU..!
Bu Rita: Kumpulkan semua buku yang berhubungan dengan Ipa, Sekarang!
(semua langsung mengumpulkan bukunya masing-masing)
Mia: (kesal) ugh! benci banget gue sama ni guru!
Dewi: hush! gak boleh ngomong kayak gitu! lo itu! udah tau ni guru killer!
Mia: (kesal) Bodok! bisa apa itu ibu?!
Dewi: (menutupi mulutnya dengan jari telunuk) sst! diem!
Mia: kok lo marah, sih Dew!
Dewi: siapa sih? yang marah!
Mia: ya elo!
Dewi: jangan ngajak ribut, yah!
Mia: kalo gue ngajak ribu? kayak mana?!
(Seisi kelas menjadi ribut. terjadi pertengkaran di antara Dewi dan Mia. Bu Rita pun marah dan menghapiri mereka)
Bu Rita: (membentak) Kalian! diam!
(Dewi dan Mia diam)
Bu Rita: (marah) kenapa kalian pada bertengkar!?
Dewi: (gugup)
Bu Rita: (menggeret Dewi) Dewi! kamu yang ibu liat paling berisik di sini! ikut ibu ke ruang BK! kamu gak boleh ikut ulangan dan peajarn ibu slamanya!
(semuanya Kaget)
Aldi: (kaget) itu kan bukan salah Dewi?
Romi: iya! kan yang duluan si Mia?
Dewi: (diam)
Bu Rita: (menggeret Dewi) kenapa diam? ayok ikut ibu sekarang!
Mia: (diam)
(Dewi pun berjalan mengikuti bu Rita ke ruang BK, seisi kelas kembali ribut)
Zahra: (mendorong Mia) Mia! kok lo kayak gitu sih! lo sengaja yah!?
Mia: (diam)
Aldi: (kesal) Mia, dia itu temen lo. dan itu bukan salah nya Dewi! kalau Dewi gak lulus, atau di keluarin kayak mana?
Mia: (diam, ingin menangis)
Romi: Mia kok lo diem?
Zhara: (mendorong Mia) tanggung jawab, Mia! ini bukan salah Dewi!
Mia: (menangis) Oke! gue tanggung jawab! nanti gue bakal nyerahin diri!dan minta maaf sama Dewi! Puas?! (Mia lalu berlari keluar kelas. menuju ruang BK)
Romi: (menjerit) Mia!

BAGIAN 2

Di ruang BK, Bu Rita memarahi Dewi habis-habisan. Dewi hanya diam seribu kata. apadaya, dia tak bisa melawan ataupun membantah tuduhan bu Rita tersebut.
Bu Rita: (membentak) Dewi! kamu sudah berkali-kali membuat masalah! ibu bisa saja mengeluarkan kamu!
Dewi: (menunduk) maaf bu.
Bu Rita: (marah) maaf! maaf! setelah minta maaf akan di ulangi lagi, kan?
Dewi: (menggeleng) tidak, bu.
(tiba-tiba Mia memasuki ruang Bk di ringi tangis)
Mia: permisi! Bu! semua ini bukan salah Dewi, Bu! saya yang nyebapin keributan!
Bu Rita: apa maksud kamu?
Mia: sebenernya ini bukan salah Dewi, bu! tapi salah saya! bu! kalo mau hukum, hukum saya aja bu! jangan Dewi!
Dewi: (ingin menangis) Mia.. lo kok?
Mia: (memohon) please bu.. jangan hukum Dewi.. hukum aja saya!
Bu Rita: (bingung) baiklah, ibu tidak akan menghukum kalian, tapi jika di ulangi skali lagi, kalian akan di kluarkan!
Mia: Iya bu! kami janji!
Bu Rita: kalian boleh keluar.
(Mia dan Dewi pun keluar kelas)
Dewi: Mia, lo kok bisa..
Mia: (memeluk Dewi) maafin gue yah Dewi! gara-gara gue lo kena marah sama bu Rita!
Dewi: (tersenyum) kan cuman kena marah, bukan di tabokin. so, its no problem okay?
Mia: lo emang sahabat gue, Dewi..
(Tiba-tiba datang Romi, Aldi dan Zahra)
Aldi: kita ketinggalan apa, nih?
Mia: gak ketinggalan apa-apa.
Romi: Ciee.. udah baekan ni, critanya?
Dewi: udah, Dong..
(Semuanya tertawa)

BAGIAN 3 

Akhirnya, Dewi dan Mia berbaikan. Mia berjanji tidak akan seperti itu lagi. mereka semua pun tetap menjadi sahabat.
HAPPY END

Naskah Drama 11 Orang Tema Persahabatan


ARTI TEMAN SEBENARNYA
Pemain:
-Clara (Cewek pelupa, ceroboh dan bodoh. Bersahabat dengan Rere)
-Rere (Cewek berkacamata yang lucu dam kadang dewasa, sangat membenci Wulan dkk. Menjabat sebagai Wakil ketua OSIS)
-Lily (cewek pendiam yang hobinya membaca novel tebal. Jarang berbicara dan cukup cerdas. Sahabat Tetta)
-Tetta (cewek pemarah yang tak mau kalah. Bersahabat dengan Lily)
-Bu Riska (ibu Bk yang tegas)
-Shinta (Cewek pemarah, egois, cerewet, menel. Berteman dengan Wulan dan Jessika. Mereka di juluki 3 Serangkai Menel oleh Clara, Rizal, Rere dan Raka)
-Wulan (si anak baru yang selalu membuat orang kesal)
-Jessika (pemarah, menel, dan centil)
-Rizal (Cowok iseng dan jahil, bersahabat dengan Raka dan Aldi)
-Raka (selalu bersama Rizal. Setia kawan dan nakal)
-Aldi (berbeda dengan Rizal dan Raka, Aldi lebih dewasa dan peduli sesama. Murid kesayangan bu Riska. Menjabat sebagai Ketua OSIS)

BAGIAN 1
Hari Minggu, Raka dan Rizal datang ke sekolah nya untuk latihan Footsal. Ternyata, tidak ada seorangpun di sana.
Rizal: Woy, gak ada guru nih. Gimana dong bro?
Raka: Ya mau kayak mana? Pulang?
Rizal: (mendesah) ogah ah! Gue udah mahal-mahal isi bensin, ke sekolah jauh-jauh, abis itu, balik lagi? (mendesah) gak gak, deh!
Raka: (tertawa) Ahahaha banyak banget alesan lu, bilang aja, kalo lo mau maen kan? (memukul pundak Rizal) gak usah bohong deh.
Rizal: (tertawa) Ahhahaa tu, tau?
Raka: Ahahaha tau lah, yaudah. Maen aja, yok?
Rizal: (tertawa) bener juga yah! (mengacungkan jempol) gue suka ide lo! (tertawa) ahahhaa
Raka: gue gito lho? Udah pinter, cakep lagi!
Rizal: (memukul pundak Raka) Tapi pinter nya kadang-kadang, nah, goblok nya itu keterusan! (tertawa)
Raka: (balik memukul pundak Rizal) sialan, lu!
Rizal: (mengelus pundak nya) yaudah, sekarang kayakmana? Mau kemana nih! Bosen gue!
Raka: (Memukul Rizal) Begok lo ya, ya maen lah!
Rizal: (marah) ya maen apa?! (mengelus pundak nya) lo daritadi mukulin gue terus! Sakit tau!
Raka: (tertawa) maaf bro.. yaudah, sekarang ngapain?
Rizal: (mengejek) yuh, kaan? Bolot nya kumat.
Raka: (menggarukkan kepala) ehmm (menunjuk ke suatu tempat) gimana kalo ke situ aja? Gue mauliat-liat.
Rizal: lo lebay, kayak gak pernah ke sono aja.
Raka: ah! Bawel! Ayok!
Rizal: iya!
BAGIAN 2
Mereka berdua pun berlari ke tempat tersebut. ternyata, di sana sudah ada Clara, Aldi, Rere dan Bu Riska. Mereka lalu mengampirinya.
Rizal: (berteriak) Halooowww…! Kalian pada ngapain..??
Aldi: (menoleh kea rah Rizal dan Raka) eh, lo bedua? Ngapain di sini?
Clara: aduh aduh si Aldi, orang Rizal nanya malah nanya balik. (menggelengkan kepala) is is is..
Aldi: (tertawa)
Raka: (menarik lengan Rizal) woi Zal! Salim ama bu Riska! Bu..
(Raka dan Rizal pun menyalimi bu Riska)
Bu Riska: (menggelengkan kepala) kalian ini, ada gurunya kok gak salim? Gak sopan!
Rizal: (tertawa) maaf buu..! abis  ibu gak keliatan, sih! (tertawa)
Bu RIska: (menjewer telinga Rizal) memang nya kamu udah tinggi yah? Satu centian aja belom nyampe!
Raka: emang sok tinggi tau bu. (tertawa)
Clara: (bingung) kalau Rizal tinggi nya satu centian, kok lebih tinggi dari saya, bu? Harus nya kan se ikan teri!
Rere: itu seumpama Clara..
Clara: O..oh.
Rere: lorang ngapain disini?
Raka: kita mau latihan footsal, rencana nya. Tapi gak tau nya gurunya paling ngilang entak kemana. (mendesah putus asa) sialan.
Clara: (heran) kalo ilang, kok gak ada beritanya? Harus nya kan masuk tv?
Bu Riska: (menjitak Clara) hush! Kok malah nyumpahin!
Clara: (mengelus kepalanya) bukanya nyumpahin, bu. Tapi saya heran aja. Orang ilang kan masuk berita, yeah.. paling enggak Koran lah? Atau radio.
Rere: (membentak) Clara..! lo itu begoknya kebangetan yah!
Aldi: begok nya gaka ketolongan. Raka itu cumin bercanda..
Clara: (heran) kalo becanda, masa gurunya beneran ilang? Atau jangan-jangan Raka bisa sihir?
Rere: (kesal) aduh Clara.. ya engggak lah!
Raka: iya gue punya! Nanti lo gue sihir biar pinter! Biar gak bolot lagi!
Clara: (akjub) hah? Beneran? Mau dong.! Mau! Gue kan mau otak kayak AlbertEinstein!
Raka: jangan kan otak nya, nti gue sihir lo jadi AlbertEinstein nya skalian!
Rizal: (mengelus dada) huu.. sabar.. sabar
Clara: (menatap Rizal heran) kok ngelus dada? Bilang sabar, lagi?
Rizal: iya, sabar.
Clara: biar apa?
Rizal: (kesal) biar gue gak nonjok lo Clara..!
Clara: (bingung) kok, gue mau di tonjok? Emang gue salah apa?
(semuanya tertawa, kecuali Rizal dan Clara)
Rizal: (kesal) Re..! lo kok bisa tahan sih, temenan sama ni makhuk!?
Rere: (tertawa) udah terlatih, Zal. Ini anak tellmi banget. Tapi gue udah biasa. (tertawa) jadi kalo ngobrol sama dia iman nya harus kuat. Biar gak hilaf.
Rizal: (memdesah putus asa) tapi masalah nya dia overdosis Re!
Clara: (kaget) hah? Siapa yang overdosis? Nanti gue beli..
Rizal: (membentak) gue gak nanya lo Clara..! iman gue belom kuat!
Aldi: cuman orang tertentu kayak nya yang bisa ngobrol sama dia?
Clara: (kesal) siapa yang bilang? Rere biasa aja tuh?
Aldi: nah, itu yang gue maksud orang tertentu..
Clara: (kesal) enggak kok! Semua orang bisa ngo..
Rere: (mendekap mulut Clara) mendingan lo diem deh. Nanti lama-lama lo pulang gak selamat gara-gara di keroyokin.
Clara: (diam)
(Rizal dan Raka bernafas lega)
Raka: nah, kan ni anak udah di taklukin, sekarang, gue mau nanya. Kalian mau ngapain?
Aldi: gue ditugasin buat ngontrol sekolah sama bu Riska. Takut ada apa-apa.
Raka: (menunjuk Clara) nah, ni anak? Kok ada di sini?
Rere: (mengangkat jari telunjuk) gue yang ngajak. Kenapa? Ada dia kan seru.
Raka: (mengejek) seru? Ngeselin mah iya!
Rere: (tertawa)
Bu Riska: yaudah, gimana kalau kalian ikut kami ngontrol sekolah?
Rizal: (senang) ah! Ide bagus!
Raka: daripada kagak ada kerjaan.
BAGIAN 3
Mereka pun berkeliling sekolah. Ternyata, mereka bertemu dengan Tetta dan Lilly yang sedang kebingungan mencari sesuatu.
Aldi: Tetta, Lilly? Kalian kok, disini? Ada apa?
Tetta: (hanya diam. Tetap mencari sesuatu)
Lily: Dompet nya iulang, Al.
Rere: (kaget) kok bisa? Emang berapa duit nya?
Lilly: (berpikir) gak tau, berapa Ta?
Tetta: 250 Ribu!
Bu Riska: kok bisa? Kamu ceroboh, ya?! Kenapa kamu bisa bawa uang sebanyak itu?
Tetta: (gelisah) tadinya saya mau beli novel bareng Lilly hari ini, gak tau  nya pas hari Sabtu dompet saya ketinggalan di laci, bu.
Clara: udah ketemu?
Tetta: (marah) ya belom, lah! Kalo udah ngapain saya di sini?
Clara: (diam)
Tetta: (memohon) bu.. tolongi saya bu? Bantuin saya cariin dompet saya, bu.
Bu Riska: (bingung) yaudah, Aldi, Rere?
Aldi dan Rere: (bersama) iya bu?
Bu Riska: besok kalian tolong razia sekolah ya? Periksa seluruh tas ya?
Aldi dan Rere: (bersama) baik bu.
Clara: tapi bu. Kalau besok sudah terlambat!
Tetta: (marah) kenapa?
Clara: pasti uang nya abis kan? Iya gak, Li?
Lilly: Iya, Bu. Mana mungkin uang sebanyak itu di sisih kan. Pasti langsung di habiskan untuk menghilangkan barang bukti.
Aldi: yaudah. Sekarang kita ke kelas aja ya?
Clara: emang uangnya ada di kelas?
Rizal: bukan, di jamban!
Clara: kok bisa?
Rere: aduuh..Clara! jangan mulai, deh!
BAGIAN 4
Mereka pun menuju ke kelas. Di sana sudah ada Wulan, Jessika dan Shinta. Mereka terlihat sedang menyembunyikan sesuatu.
Bu Riska: (berteriak) Wulan! Jessika! Shinta! Kalian kenapa di sini? Dan, dompet siapa itu!?
Wulan: (gugup) anu.. ini dompet saya, bu.
Tetta: (menunjuk dompet tersebut) itu dompet saya, BU!
Wulan: (marah) sembarangan banget, lo?! Ini dompet gue!
Lily: itu kan dompet nya Tetta! Balikin!
Jessika: apaan sih, lo cupu! Ikutan aja!
Shinta: (kesal) tau ni! Si cupu!
Jessika: (menjulurkan lidah nya) huuu! Ngaku-ngaku!
Shinta: tau!
Tetta: (ingin menangis) bu.. ini punya saya bu. Sumpah!
Bu Riska: (bingung) Wulan, sini dompetnya Tetta!
Wulan: (kesal) ini bukan dompet Tetta bu! Punya saya!
Jessika: dia itu Cuma ngaku-ngaku, bu!
Shinta: iya! Ngaku-ngaku!
Clara: cepetan sini, dompet nya!
Shinta: alah! Clara! Lo itu sengaja mau bela’in Tetta biar duit 250 di dompet ini jadi bagi dua, kan? Sama lo?
(semua kaget)
Jessika: (menginjak kaki Shinta) lo begok banget, sih!
Tetta: (kesal) tuh, kan bu! Itu dompet saya!
Bu Riska: Wulan, Jessika, Shinta. Balikin dompet nya Tetta. Sekarang! Saya bisa aja ngeluarin alian dari sekolah ini!
Jessika: (takut) ampun, bu! Ini, saya balikin! Tapi jangan keluarin saya bu!
Shinta: iya, Bu! Jangan laporin kita, dong buu!
Bu Riska: kamu juga, Wulan! Anak baru sudah berbuat ulah!
Rizal: (kesal) dia kan di keluarin dari skolah lamanya bu!
Bu Riska: ohh! Kali ini kamu bener-bener punya masalah besar!
Wulan: buu! Ampun bu! Jangan keluarin saya!
Bu Riska: ini semua tergantung dengan keputusan teman-teman. Termasuk Tetta.
Wulan: maafin gue ya, Ta?
Tetta: (diam)
Lilly: Ta, maafin aja.
Tetta: iya, deh. Tapi jangan ulangin lagi!
wulan, Jessika, Sinta: (bersama) iya!
Clara: bu, berarti masalah nya selesai, dong?
Rere: ya iyalah Clara! Udah deh! Jangan mulai!
(Semuanya tertawa)
Akhirnya pencuri tersebut di temukan. Sejak kejadian itu, Wulan dkk menjadi anak yang baik, dan mereka tidak ada lagi permusuhan. Clara menjadi akrab dengan Wulan yang tadinya bermusuhan.
TAMAT